Aku berjalan masuk menindih istriku disetubuhi oleh pria lain.Aku tertegun dan terluka.Aku tidak pernah menduga pengkhianatan seperti itu darinya.Pemandangan dia bersamanya membuatku terguncang dan hancur.
Aku berani merasa ada yang tidak beres ketika aku berjalan masuk pada istriku, terkunci dalam perjumpaan panas dengan pria lain.Aku tertegun, hatiku menyetubuhi dadaku.Pemandangan dia, dalam pergolakan gairah dengan pria lain, merupakan pukulan bagi rasa realitasku.Aku bertekad untuk mengungkap kebenaran, dan aku memutuskan untuk menghadapinya.Saat aku mendekat, dia mencoba untuk mengurungku, tapi kemarahan dan pengkhianatanku terasa nyata.Aku merasakan darahku mendidih saat aku melihatnya terlibat dalam tindakan seksual dengannya.Aku tidak percaya akan keberanian perselingkuhannya.Pemandangan kenikmatannya dengan pria lain adalah pisau di dalam hatiku.Aku menyaksikan diriku terkulai, di depan mataku, pengkhianatinya diriku, di depanku terlipat mataku.
